I.PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum morfolgi tumbuhan Yaitu :
1. Untuk Mengetahui ciri-ciri morfologi
dan antomi pada daun.
2. Dapat mengidentifikasi tumbuhan ciri
morfologi dan antomi masing-masing.
3. Dapat mengklasifikan tumbuhan
berdasarkan berdasarkan ciri yang tampak.
1.2 Teori
1.2.1 Daun
(folium)
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan
yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. alat
ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian pada
tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau
melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang. Dan tempat diatas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axila). Daun
biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau dan menyebabkan
tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan Nampak hijau pula.
Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai
umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang.
Pada waktu akan runtuh warna daun akan berubah menjadi kekuning-kuningan dan
akhirnya menjadi perang. Jadi daun yang telah tua, kemudian mati dan runtuh
dari batang mempunyai warna yang berbeda dengan daun yang masih segar. Perbedaan
warna ini kita lihat pula bila kita membandingkan warna antara daun yang masih
muda dan daun yang sudah dewasa. Daun yang muda berwarna hijau muda keputih-putihan,
kadang-kadang juga ungu atau kemerah-merahan. Sedangkan yang sudah dewasa
biasanya berwarna hijau sungguh.
Daun yang runtuh selalu diganti dengan
yang baru. Dan biasanya jumlah daun yang baru terbentuk melebihi daun yang
gugur, sehingga pada tumbuhan yang semakin besar kita dapati jumlah daun yang
besar pula, sehingga suatu batang pohon Nampak makin lama makin rindang.
1.2.2 Fungsi
Daun
Bentuk daun yang tipis melebar. Warna hijau dan
dudknya pada batang yang menghadap keatas itu memang sudah selaras dengan
fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk :
a. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
Terutam yang berupa zat gas (Co2)
b. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
c. Penguapan air (transpirasi)
d. Pernapasan (respirasi)
1.2.3
Bagian-bagian Daun
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian
berikut :
a) Upih daun atau pelepah daun (vagina)
b) Tangkai daun (petioulus)
c) Helaian daun (lamina)
Daun
lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan. Misalnya: pohon pisang
(Musa paradisiacal L), pohon pinang (Arecea catechu L) , bambu ( Bambusa sp)
Tumbuhan
yang mempunyai daun yang lengkap tidak begitu banyak jumlah jenisnya. Kebanyakan
tumbuhan mempunyai daun. Yang kehilanagn satu atau dua bagian dari tiga bagian
tersebut diatas. Daun dinamakan daun tidak lengkap.
Mengenai
susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkianan:
a. Hanya terdiri atas tangkai dan helaian
saja: lazimnya disebut daun bertangkai, susunan daun yang demikian itulah
paling banyak kita temukan. Sebagian
besar tumbuhan mempunyai daun yang demikian tadi. Misalnya: nangka ( Artocarpus
integra Merr ) mangga (Mangifera indica L)
b. Daun terdiri atas upih dan helaian.
Daun yang demikian ini disebut daun berupih atau daun berpelepah seperti lazim
kita dapati pada tumbuhan yang tergolong suku
rumput. Misalnya padi (Oryza sativa L), jagung (Zea mays L) dll.
c. Daun hanya terdiri atas helaian saja,
Tanpa upih dan tangkai. Sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada
batang. Daun yang demikian susunannya dinamakan daun duduk (sesissilis). seperti
dapat kita lihat pada biduri (Calotropis gigantean R.Br). daun yang hanya
terdiri atas helaian daun saja dapat mempunyai pangkal yang demikian lebarnya.
Hingga pangkal daun tadi seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang. oleh
sebab itu juga dinamakan: daun memeluk batang, (amplexicaulis) seperti terdapat
pada tempeyung (Sonchus oleraceaus L). Bagian samping pangkal daun yang memeluk
batang itu seringkali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.
d. Daun hanya terdiri atas tangkai saja,
dan dalam hal ini tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai
helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu, dinamakan: filodia,
seperti terdapat di pohon Acacia yang berasal dari Australia, misalnya: Acacia
auriculiformis A. Cunn.
Selain
bagian-bagian tersebut di atas dan kemungkinan lengkap atau tidaknya
bagian-bagian tadi, daun pada suatu tumbuhan seringkali mempunyai alat-alat
tambahan atau pelengkap antara lain berupa:
1. Daun penumpu (stipula), yang biasanya
berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil, yang terdapat dekat dengan
pangkal tangkai daun umumnya berguna untuk melindungi. kuncup yang masih muda, Ada
kalanya daun penumpu itu besar dan lebar seperti terdapat pada kacang kapri
(Pisum sativum L). Daun penumpu ada yang mudah sekali gugur seperti misalnya
pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr). tetapi ada pula yang tinggal lama
dan baru gugur bersama-sama daunnya. Misalnya pada mawar (Rosa sp). Menurut
letaknya daun penumpu dapat dibedakan dalam:
a. Daun penumpu yang bebas terdapat di
kanan kiri pangkal tangkai daun. Disebut: daun penumpu bebas (stipulae liberae)
terdapat misalnya pada kacang tanah
(Arachis hypogeal L).
b. Daun penumpu yang melekat pada kanan
kiri pangkal tangkai daun (stipulae adnatae) pada mawar (Rosa sp).
c. Daun penumpu yang berlekatan menjadi
satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak
lebar hingga melingkari batang (stipula axillaris atau stipula
intrapetiolaris).
d. Daun penumpu yang berlekatan menjadi
satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak
lebar hingga melingkari batang (stipula petiole opposita atau stipula
antidroma).
e. Daun penumpu yang berlekatan dan
mengambil tempat di antara dua tangkai daun seperti seringkali terjadi pada
tumbuhan yang pada satu buku-buku batang mempunyai dua daun yang duduk
berhadapan. Misalnya pada pohon mengkudu (Morinda citrofila L). Daun penumpu yang
demikian ini dinamakan: daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris).
2.
Selaput
bumbung (ocrea atau ochrea). Alat ini berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkal
suatu ruas batang. Jadi terdapat di atas suatu tangkai daun. Selaput bumbung dianggap
sebagai daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari
batang, terdapat antara lain pada Polygnumsp.
3.
Lidah-lidah
(ligula), suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas anatara upih
dan helaian daun pada rumpu (Graminae). Alat ini berguna untuk berguna untuk
mencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun.
Sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindarkan.
II.METODOLOGI
2.1 Alat :
a. Buku gambar A3 b.
Pensil
c.Pensil warna d.Penggaris
d.Cutter e.lap
halus
f.Lab kasar g.Penghapus
2.2 Bahan
A. Daun jagung (Zea mays L)
B. Daun Bambu (Bambusa multiplex (lour) Raeuschel)
C. Daun nangka (Artocarpus integer Merr)
D. Daun kelor (Maringe
olifera Lam)
E. Daun mangga (Mangifera indica L)
F. Daun pandan wangi (Pandanus amaryiifolius Roxb)
2.3 Cara kerja
a. Menyiapkan alat yang diperlukan saat
praktikum dan memastikian bahwa
peralatan yang digunakan dalam berfungsi normal
b. Siapkan daun tanaman jagung, bambu,
nangka, kelor, Mangga, dan daun pandan diatas meja.
c. Kemudian gambarlah tanaman tersebut
sesuai dengan bentuk morfologi dan
anatomi daunnya.
d. Pisahkan daun-daun tersebut sesuai
dengan ciri morfologinya dan anatominya masing-masing.
e. Lalu tempel batang tanaman tersebut
pada buku gambar
f. Bandingkan ciri-ciri morfologi daun pada
tanaman tersebut.
III.HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Morfologi Tanaman
3.1.1
Jagung (Zea Mays)
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
kelas :
Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo :
Poales
Famili : Poaceae
Genus :
Zea
Spesies : Zea mays L
b. Daun
Jagung memiliki daun
yang tidak lengkap daun terdiri atas upih dan helain saja. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung
berbentuk halter, yang khas dimiliki familia poaceae. Setiap stoma dikelilingi
sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon
tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
3.1.2 Bambu (Bambusa multiplex (lour) Raeuschel)
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa multiplex (lour)
Raeuschel
b. Daun
Pada daun bambu (Bambusa sp) yang familinya poaceae, warna daun hijau tua, permukaan atas daun kasar, daging
daun tipis, ujung daun berbentuk
runcing, bangun daun berbentuk memanjang, tulang daun sejajar, tepi daun rata,
pangkal daun tumpul, tangkai daun bulat dan berongga, memiliki pelepah
karena bambu termasuk golongan monocotyl. Daun bambu merupakan daun yang sempurna
karena terdiri dari tangkai, upih dan helaian.
3.1.3 Nangka (Artocarpus integra Merr)
a. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo :
Urticales
Famili :
Maraceae
Genus :
Artocarpus
Spesies : Artocarpus
Integra Merr
b.
Daun
Daun tunggal,
tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi
rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 × 5-25 cm, dengan
pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing.
Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan
meninggalkan bekas serupa cincin.
3.1.4 Kelor (Moringe oleifera Lam)
a. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas : dilleniidae
Ordo :
Cappaerales
Famili :
Moringaceae
Genus :
Moringa
Spesies : Moringa oleifera
Lam
b. Daun
Daun
bersirip tak sempurna, kecil, berbentuk telur, sebesar ujung jari. Helaian anak
daun berwarna hijau sampai hijau kecoklatan, bentuk bundar telur atau bundar telur
terbalik, panjang 1 cm sampai 3 cm, lebar 4 mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul,
pangkal daun membulat, tepi daun rata. Tangkai daun 1 mm sampai 3 mm.
3.1.5 Mangga ( Mangifera Indica )
a.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindalis
Famili : Anardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L
b.
Daun
Mangga termasuk tumbuhan yang memiliki daun
yang tidak lengkap karena mangga hanya terdiri tangkai dan helaian saja. Yang lazimnya
disebut daun bertangkai. Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu.
Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar
dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya
3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya
seperti dalam lingkaran (roset).
3.1.6 Pandan wangi (Pandanus
amaryllfolius Roxb)
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
kelas :
Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo :
Pandanales
Famili :
Pandanaceae
Genus :
Pandanus
Spesies : Pandanus
amaryllifolius Roxb
b.
Daun
Pandan termasuk tumbuhan
yang memilki daun yang tidak lengkap karena pandan hanya memiliki helaian saja. Daunnya memanjang seperti daun palem
dan tersusun secara roset yang rapat, panjangnya dapat mencapai 60 cm. Beberapa
varietas memiliki tepi daun yang bergerigi.
IV.KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Daun merupakan suatu
bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah
besar daun. alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian pada tumbuhan.
Fungsi daun :
a. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi).
Terutama yang berupa zat gas (Co2)
b. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
c. Penguapan air (transpirasi)
d. Pernapasan (respirasi)
Daun yang lengkap
mempunyai bagian-bagian berikut :
a. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
b. Tangkai daun (petioulus)
c. Helaian daun (lamina)
4.2 Saran
Sebelum
diadakan praktek, sebaiknya diawali dengan pembahasan agar dalam praktikum
nanti bisa lebih lebih mudah dalam mengidentifikasi suatu tanaman suatu
tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrospoepomo Gembong.1953 “Morfologi Tumbuhan ".Yogyakarta:Gadjah
Mada
University Press
http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung
AYAT
YANG BERHUBUNGAN
“Ï%©!$#
Ÿ@yèy_ ãNä3s9 uÚö‘F{$# #Y‰ôgtB
y7n=y™ur öNä3s9 $pkŽÏù Wxç7ß™ tAt“Rr&ur z`ÏB
Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB $oYô_t÷zr'sù
ÿ¾ÏmÎ/ %[`ºurø—r&
`ÏiB
;N$t7¯R
4Ó®Lx© ÇÎÌÈ
Artinya : Yang
Telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang Telah menjadikan bagimu
di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka kami
tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang
bermacam-macam. (Q.S Thaaha 53 )
LAPORAN PRAKTIKUM
“DAUN”
(Jagung, Bambu, Nangka, Kelor, Mangga,
Pandan)
OLEH :
SADLY ASHARI SAID
0832110012
AGRIBISNIS
LABORATORIUM TANAH DAN KONSERVASI
LINGKUNGAN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGRIBISNIS
MAKASSAR
2011