-->

LAPORAN TEKNOLOGI PASCA PANEN BUAH LANGSAT

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Pada banyak sepesies tumbuhan yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang megelilinginya.
Buah adalah suatu organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).Buah – buhan biasanya membungkus dan melindungi biji.Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Bagi tumbuhan Langsat merupakan sejenis tumbuhan yang berasal daripada hutanSemanjung Malaysia, dan kini ditumbuh secara meluas di kawasan-kawasan tropika disebabkan buahnya yang manis. Pokok ini kini juga didapati di negara-negara ASEAN yang lain. Nama botaninya Lansium domesticum Jack atau juga Lansium domesticum var pubescens.
Tujuan
Tujuan Praktikum Untuk mengetahui suhu penyimpanan terhadap mutu buah langsat.













TINJAUAN PUSTAKA
Mutu Buah Langsat
Langsat (L. domesticum var. domesticum) kebanyakan memiliki pohon yang lebih kurus, berdaun kurang lebat yang berwarna hijau tua, dengan percabangan tegak.Tandan buahnya panjang, padat berisi 15–25 butir buah yang berbentuk bulat telur dan besar-besar.Buah langsat berkulit tipis dan selalu bergetah (putih) sekalipun telah masak. Daging buahnya banyak berair, rasanya masam manis dan menyegarkan.Tak seperti duku, langsat bukanlah buah yang bisa bertahan lama setelah dipetik. Dalam tiga hari setelah dipetik, kulit langsat akan menghitam sekalipun itu tidak merusak rasa manisnya. Hanya saja tampilannya menjadi tidak menarik.
Sebagai tanaman bertajuk menengah, langsat tumbuh baik dalam kebun-kebun campuran (wanatani).Tanaman ini, terutama varietas langsat, menyukai tempat-tempat yang ternaung dan lembab.Di daerah-daerah produksinya, langsat biasa ditanam bercampur dengan durianpetaijengkol, serta aneka tanaman buah dan kayu-kayuan lainnya, meski umumnya langsat yang mendominasi.
Langsat biasa ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl., di wilayah dengan curah hujan antara 1.500-2.500 mm per tahun. Tanaman ini dapat tumbuh dan berbuah baik pada berbagai jenis tanah, terutama tipe tanah latosolpodsolik kuning, dan aluvial. Duku menyenangi tanah bertekstur sedang dan berdrainase baik, kaya bahan organik dan sedikit asam, namun dengan ketersediaan air tanah yang cukup.Sementara itu varietas langsat lebih tahan terhadap perubahan musim, dan dapat menenggang musim kemarau asalkan cukup ternaungi dan mendapatkan air.  Langsat tidak tahan penggenangan.
Langsat umumnya berbuah sekali dalam setahun, sehingga dikenal adanya musim buah duku.Musim ini dapat berlainan antar daerah, namun umumnya terjadi di sekitar awal musim hujan.
Pohon yang berukuran sedang, dengan tinggi mencapai 30 m dan gemang hingga 75 cm.Batang biasanya beralur-alur dalam tak teratur, dengan banir (akar papan) yang pipih menonjol di atas tanah. Pepagan (kulit kayu) berwarna kelabu berbintik-bintik gelap dan jingga, mengandung getah kental berwarna susu yang lengket (resin).
Daun majemuk menyirip ganjil, gundul atau berbulu halus, dengan 6–9 anak daun yang tersusun berseling, anak daun jorong (eliptis) sampai lonjong, 9-21 cm × 5-10 cm, mengkilap di sisi atas, seperti jangat, dengan pangkal runcing dan ujung meluncip (meruncing) pendek, anak daun bertangkai 5–12 mm.
Bunga terletak dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang besar, menggantung, sendiri atau dalam berkas 2–5 tandan atau lebih, kerap bercabang pada pangkalnya, 10–30 cm panjangnya, berambut. Bunga-bunga berukuran kecil, duduk atau bertangkai pendek, menyendiri, berkelamin dua.Kelopak berbentuk cawan bercuping-5, berdaging, kuning kehijauan.Mahkota bundar telur, tegak, berdaging, 2-3 mm × 4-5 mm, putih hingga kuning pucat.Benang sari satu berkas, tabungnya mencapai 2 mm, kepala-kepala sari dalam satu lingkaran.Putiknya tebal dan pendek.
Buah buni yang berbentuk jorong, bulat atau bulat memanjang, 2-4(-7) cm × 1,5-5 cm, dengan bulu halus kekuning-kuningan dan daun kelopak yang tidak rontok. Kulit (dinding) buah tipis hingga tebal (kira-kira 6 mm). Berbiji 1–3, pipih, hijau, berasa pahit; biji terbungkus oleh salut biji (arilus) yang putih bening dan tebal, berair, manis hingga masam. Kultivar-kultivar yang unggul memiliki biji yang kecil atau tidak berkembang (rudimenter), namun arilusnya tumbuh baik dan tebal, manis.










METODE DAN BAHAS
Waktu Dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia Makassar. Waktu pelaksanaan praktikum yaitu hari jumat tanggal 09 mei 2014 sampai jumat tanggal 16 mei 2014.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini berupa timbangan analitik, alat tulis menulis, koran, plastik dan kulkas.
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah buah langsat.
Prosedur Praktikum
·         Melubangiplastik sebanyak 4 lubang
·         Menimbang buah langsat sebanyak 2 biji.
·         Masukkan ke plastik yang telah dilubangi
·         Siapkan kertas koran
·         Menimbang buah langsat(seperti pada prosedur b)
·         Buah yang telah ditimbang dibungkus pada kertas koran
·         Untuk perlakuan terakhir timbang langsat dan setelah itu tulis berat  langsat tanpa dimasukkan dalam kemasan yang disebut perlakuan kontrol.
·         Masukkan buah langsat pada pengelompokkan masing-masing yaitu suhu kamar dan suhu ruangan.




Parameter yang diamati
a.              Warna buah langsat
Warna buah yang awalnya kuning berubah menjadi kuning kecoklatanhingga hari ketiga berubah menjadi kecoklatan.Begitupun dengan tekstur buah yang awalnya lembek menjadi keras serta aroma buah yang dimana perlakuan pertama tidak berbau, perlakuan kedua sedikit berbau dan perlakuan ketiga berbau.  Hal ini disebabkan semakin lama langsat disimpan didalam kulkas maupun didalam ruangan semakin tidak baik/rusaklangsat .
b.             Berat buah
Percobaan pertama lebih tinggi dibandingkan dengan hasil berat buah yang dilakukan pada perlakuan kedua dan ketiga karena hasil yang didapatkan semakin rendah .
Hasil berat buah langsat dalam kemasan plastik, Koran dan kontrol  dapat dilihat bahwa pada perlakuan pertama hasil berat buah lebih tinggi yang dimana pada kemasan plastik disuhu dingin 178,95, disuhu ruangan adalah 159,05 dan pada perlakuan koran di suhu dingin adalah 179,80 dan disuhu ruangan adalah 173,10 dan pada perlakuan kontrol disuhu dingin adalah 154,80 dan disuhu ruangan adalah 145,85, dan seperti yang terlihat pada percobaan hasil berat buah semakin menurun yang terdapat pada perlakuan ketiga seperti yang terlihat pada kemasan plastik di suhu dingin adalah 33,10 dan pada suhu ruangan adalah 30,28 ,pada kemasan koran suhu dingin adalah 33,19 dan pada suhu ruangan adalah 28,44 dan pada perlakuan control suhu dingin adalah 31,19 dan pada suhu ruangan adalah 30,38.
c.               Total padatan terlarut
Selama proses percobaan di laboratorium hasil yang didapatkan dalam menimbang berat semakin menurun dan buah menyebabkan berbeda sangat nyata hasil berat buah disetiap perlakuan . Nilai terendah pada buah langsat terdapat pada percobaan keempat,dan masing-masing perlakuan diberi kemasan yang berbeda-beda dari plastik, koran dan kontrol.















HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL
Tabel 1 Hasil Berat buah langsat
Perlakuan
Kemasan Plastik
Koran
Kontrol

Dingin
Ruangan
Dingin
Ruangan
Dingin
Ruangan
1
178,95
159,05
179,80
173,10
154,80
145,85
2
35,55
31,57
34,88
32,75
30,02
26,68
3
33,10
30,28
33,19
28,44
31,19
30,38
4
15,81
10,11
20,15
18,28
26,42
10,13
Tabel 2 Hasil Warna,tekstur,aroma buah
Suhu
Warna
Tekstur

Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari

I
II
III
IV
I
II
III
IV
dingin
Kuning
Kuning Coklatan
Coklatan
Coklatan kehitaman
Lembek
Agak Keras
Keras
Keras


Kuning Coklatan
Coklatan
Coklatan kehitaman
Lembek
Agak Keras
Keras
Keras
Suhu
Aroma

Hari
Hari
Hari
Hari
Digin
I
II
III
IV
Ruangan
Berbau
Tidak berbau
Berbau
Berbau

PEMBAHASAN
Dari tabel 1hasil berat buah langsat dapat dilihat bahwa pada kemasan plastik di suhu dingin perlakuan pertama hasilnya adalah 178,95, perlakuan kedua adalah 35,55 dan perlakuan ketiga adalah 33,10 dan perlakuan ke empat adalah 15,81. Pada suhu ruangan perlakuan pertama hasilnya 159,05 perlakuan kedua adalah 31,57, pada perlakuan ketiga adalah 30,28.  Dan perlakuan keempat  adalah 10,11.
Sedangkan pada kemasan Koran di suhu dingin perlakuan pertama hasilnya 179,80 ,perlakuan kedua adalah 34,88, perlakuan ketiga adalah 33,19 dan pada perlakuan ke empat adalah 20,15. Pada suhu ruangan perlakuan pertama hasilnya 173,10 perlakuan kedua adalah 32,75dan perlakuan ketiga adalah 28,44 dan pada perlakuan ke empat adalah 18,28.
Dan pada kemasan Kontrol  di suhu dingin perlakuan pertama hasilnya 154,80 ,perlakuan kedua adalah 30,02, perlakuan ketiga adalah 31,19, dan pada perlakuan keempat adalah 26,42. Pada suhu ruangan perlakuan pertama hasilnya 145,85 perlakuan kedua adalah 26,68 ,perlakuan ketiga adalah 30,38 dan pada perlakuan keempat adalah 10,13 .
Kesimpulan dari tabel 1yaitu hasil berat buah langsat dalam kemasan plastik,koran dan control(tanpa kemasan)  dapat dilihat bahwa pada perlakuan pertama hasil berat buah lebih tinggi, dimana pada kemasan plastik disuhu dingin 178,95,disuhu ruangan adalah 159,05 dan pada perlakuan koran di suhu dingin adalah 179,80 dan disuhu ruangan adalah 173,10. Pada perlakuan kontrol disuhu dingin adalah 154,80 dan disuhu ruangan adalah 145,85. Seperti yang terdapat  pada percobaan hasil berat buah semakin menurun pada perlakuan ketiga seperti yang terlihat pada kemasan plastikdi suhu dingin adalah 33,10 dan pada suhu ruangan adalah 30,28,pada kemasan koran suhu dingin adalah 33,19 dan pada suhu ruangan adalah 28,44 dan pada perlakuan kontrol suhu dingin adalah 31,19. Pada suhu ruangan adalah 30,38.Diperlakuan keempat berat buah langsat semakin menurun dimana kemasan plastik disuhu dingin 15,81 dan disuhu ruang adalah 10,11, dan pada kemasan Koran disuhu dingin adalah 20,15 dan disuhu ruangan adalah 18,28 sedangkan pada perlakuan control(tanpa kemasan) di suhu dingin adalah 26,42 dan disuhu ruangan adalah 10,13.
Ini menunjukkan hasil percobaan pertama lebih tinggi dibandingkan dengan hasil berat buah yang dilakukan pada perlakuan kedua,ketiga dan keempat karena hasil yang didapatkan semakin rendah .
Pada tabel 2 dapat dilihat dari segi warna buah yang awalnya kuning berubah menjadi kuning kecoklatan hingga hari ketiga berubah menjadi kecoklatan samapai cokelat kehitaman. Begitupun dengan tekstur buah yang awalnya lembek menjadi keras serta aroma buah yang dimana perlakuan pertama tidak berbau,perlakuan kedua sedikit berbau,perlakuan ketiga berbau dan keempat sangat berbau.  Hal ini disebabkan semakin lama langsat disimpan didalam kulkas maupun didalam ruangan semakin tidak baik/rusak langsat tersebut .


LAMPIRAN  GAMBAR
Hari Pertama pengambilan gambar dalam kemasan
Gambar 1.
Langsat pada suhu ruangan
Gambar 2.                                                      Gambar 3.
Langsat pada suhu ruang                               Langsat kemasan plastik,koran,kontrol                                 

Hari ke empat (terakhir)  pengambilan gambar dalam kemasan
Gambar 1                                           Gambar 2
Kontol(tanpa kemasan)                kemasan  koran
Kemasan plastik
                       
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan data dan  praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu:
  • Dilihat dari hasil buah langsat mengalami penurunan fisik dan kimia sehingga dapat dilihat perubahan mulai dari berat buah,warna buah,tekstur buah sampai aroma buah.
·         Penyimpanan pada suhu ruangan mengalami penurunan mutu fisik dan kimia yang sangatdrastis, hingga buah tidak bertahan lama.
Saran
Waktu pratikum berlangsung sebaiknya mahasiswa/mahasiswi lebih memperhatikan lagi saat asisten dosen memberikan penjelasan atau tatacara pratikum yang akan dilaksanakan agar tidak terjadi kesalahan pada saat pratikum di mulai. 


DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.org/langsat(Diakses tanggal 10 mei 2014)

DAFTAR PUTAKA














Related Posts

Subscribe Our Newsletter