-->

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI BUNGA


LAPORAN PRAKTIKUM
“BUNGA”
(Anggrek, Kamboja, Kembang sepatu, Pepaya, Putri malu)


OLEH :
SADLY ASHARI SAID
0832110012
AGRIBISNIS

LABORATORIUM TANAH DAN KONSERVASI LINGKUNGAN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGRIBISNIS
MAKASSAR
2011

I.PENDAHULUAN

1.1   Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum morfolgi tumbuhan Yaitu :

  1.   Untuk Mengetahui ciri-ciri morfologi dan anatomi pada bunga
  2.  Dapat mengidentifikasi tumbuhan ciri morfologi dan antomi masing-masing.
  3.   Dapat mengklasifikan tumbuhan berdasarkan berdasarkan ciri yang tampak.

1.2   Teori
1.2.1 Bunga
       Akar bunga, daun, serta bagian-bagian tumbuhan lainnya yang telah dibicarakan di muka, merupakan bagian-bagian secara langsung untuk mempertahankan kehidupan Tumbuhan itu sendiri selama pertumbuhannya, oleh sebab itu alat-alat tersebut seringkali dinamakan pula alat-alat pertumbuhan atau alat-alat vegetative. Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya olehnya telah dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan dalam 2 golongan: yang bersifat vegetatif dan generatif
Alat perkembanganbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa-peristiwa yang disebut: persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan nagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Dapatlah dimengerti sekarang, bahwa bunga merupakan suatu bagian tumbuhan yang amat penting.

Seperti telah berulang kali diketangahkan, bagian pokok tubuh tumbuhan hanya ada tiga macam, yaitu akar, batang, dan daun, setiap bagian lainnya hanya merupakan penjelmaan ketiga bagian pokok tersebut. Jadi bunga sebagai suatu bagian tumbuhan harus pula merupakan suatu penjelmaan salah satu atau kombinasi ketiga bagian pokok tadi, yang memang demikianlah keadaannya. Dalam uraian mengenai kuncup, telah kita ketahui bahwa ada kuncup yang dapat menjadi bunga yaitu kuncup bunga (alabastrum atau gemma florifera), ada pula yang hanya merupakan cabang baru, ada pula yang menjadi cabang baru dengan bunga.

1.2.2 Sifat-sifat menarik bunga
            Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah:
a.      Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya
b.      Warnanya
c.      Baunya
d.      Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain

1.2.3  Jumlah bunga dan tata letaknya pada suatu tumbuhan
Pada suatu tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga coklat (Zephyranthus rosea Lindl), tetapi umumnya pada suatu dapat ditemukan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), sedang lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta uniflora).
Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga itu terdapat pada ujung batang, jika bunganya banyak, dapat sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang. Jadi menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat membedakan:
a.      Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat tadi, kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz).
b.      Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada kembang sepatu (hibiscus rosa sinensis L), kembang telang (Clitoria ternatea L).

Selain dari itu pada suatu tumbuhan dapat kita lihat, bahwa bunganya yang besar jumlahnya itu, dapat:
a.      Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang sepatu tadi.
b.      Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam. Suatu rangkain bunga dinamakan pula: bunga majemuk (anthotaxis atau inflorescentia), misalnya pada kembang merak tersebut diatas.

1.2.4 Bagian-bagian bunga
          Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian berikut:
a.      Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke bunga.
b.      Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek. Sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
c.      Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian bagian hiasan itu umumnya tersusun dalam dua lingkaran:

1.      Kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang melingdungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala). Daun-daun kelopak pada bunga dapat berlekatan satu sama lain, dapat pula terpisah-pisah.
2.      Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran  dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petala), yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.
d.    Alat-alat kelamin jantan (androcium): bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Pada bunga benag-benang sarinya dapat pula bebas atau berdekatan. Ada yang tersusun dalam satu lingkaran ada pula yang dalam dua lingkaran. Bahwa bagian ini merupakan penjelmaan daun. Masih dapat terlihat misalnya pada bunga tasbih (Canna hybrid Hort). Yang benag sari nya yang mandul berbentuk lembaran-lembaran menyerupai  daun-daun mahkota.
e.    Alat-alat kelamin betina (gynaecium), yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik, juga putik terdiri atas metamorfosis daun yang disebut daun buah. Pada bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah, tetapi dapat pula hanya terdiri atas satu daun buah. Kalau ada beberapa daun buah, maka biasanya semuanya akan tersusun sebagai lingkaran bagian-bagian bunga terakhir.





Melihat  bagian-bagian yang terdapat pada bunga (tangkai dan dasar bunganya tidak diperhitungkan), maka bunga dapat dibedakan dalam:
a.      Bunga lengkap atau bunga atau bunga sempurna (flos completusl), yang dapat terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari dan satu lingkaran daun-daun buah. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan: bersifat tetrasiklik, dan jika bagian-bagiannya tersusun dalam 5 lingkaran: pentasiklik.
b.      Bunga tidak lengkap atau bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompompletes), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga itu deisebut telanjang (nudus), jika hanya mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya, dinamakan berkelamin tunggal (unisexual).

1.2.5 Kelamin bunga
          Seperti telah diuraikan di atas, bunga biasanya mempunyai dua macam alat kelamin. Dan justru alat-alat itulah yang sesungguhnya merupakan bagian bunga terpenting. Karena dengan adanya alat-alat tersebut dapat kemudian dihasilkan alat-alat perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru.
          Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, orang membedakan:
a.      Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga, yang padanya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, karena biasanya pun jelas mempunyaihiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota, misalnya bunga terung (solanum melongena L).
b.      Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua macam alat kelaminnya.berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi dalam:
1.      Bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik, misalnya bunga jagung yang terdapat di bagian atas tumbuhan.
2.      Bunga betina (flos femineus), yaitu bunga yang tidak mempunyai benag sari, melainkan hanya putik saja, misalnya bunga jagung yang tersusun dalam tongkolnya.
c.    Bunga mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat baik benang sari maupun putik, misalnya bunga pinggir (bunga pita) pada bunga matahari (helianthus annuus .)

Penelitian mengenai jenis kelamin bunga, menunjukkan bahwa satu batang tumbuhan, misalnya sebatang tanaman jagung, dapay memperlihatkan dua macam bunga, yaitu bunga jantan yang tersusun sebagai bulir majemuk pada ujung tanaman dan bunga betina yang tersusun sebagai tongkol dan terdapat dalam ketiak-ketiak daunnya. Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan, orang yang membedakan tumbuhan yang:
a.    Berumah satu (monoecus), yaitu tumbuahn yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu batang tumbuhan), misalnya jagung (zeay mays L), mentimun (cucumis sativum L), jarak (Ricinus communis L.).
b.    Berumah  dua (dioecus), jika bunga jantan dan bunga betina terpisah tempatnya, artinya ada individu yang hanya mendukunng bunga jantan saja, dan ada individu yang hanya mendukung bunga betina saja, misalnya salak (Zalacca edulis Reinw) .
c.    Poligam (polygamus), jika pada suatu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga banci bersama-sama, misalnya  pada papaya (carica papaya L). biasanya poligami dimaksud untuk menunjukkan sifat tumbuhan bertalian dengan sifat bunga tadi yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan beruamh satu dan juga berumah dua.


II.METODOLOGI

2.1 Alat :


a. Buku gambar A3                                                     b. Pensil





c.Pensil warna                                                                        d.Penggaris





d.Cutter                                                                       e.lap halus







f.Lab kasar                                                                g.Penghapus





2.2 Bahan
Bunga anggrek  (Zea mays L)
  1.    Bunga kamboja  (Bambusa multiplex (lour) Raeuschel)
  2.    Bunga kembang sepatu (Artocarpus integer Merr)
  3.   Bunga pepaya  (Maringe olifera Lam)
  4.     Bunga putri  malu (Mangifera indica L)


2.3 Cara kerja

a.    Menyiapkan alat yang diperlukan saat praktikum  dan memastikian bahwa peralatan yang digunakan dalam berfungsi normal
b.    Siapkan bunga tanaman anggrek, kamboja, kembang sepatu, , papaya, dan putri malu  diatas meja.
c.    Kemudian gambarlah tanaman tersebut sesuai dengan bentuk morfologi dan  anatomi bunganya.
d.    Pisahkan bunga-bunga tersebut sesuai dengan ciri morfologinya dan anatominya masing-masing.
e.    Lalu tempel bunga tanaman tersebut pada buku gambar.
f.     Bandingkan ciri-ciri morfologi bunga pada tanaman tersebut.









III.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Morfologi Tanaman

3.1.1  Anggrek (Apendicula elegans Rchb. f)

a.    Klasifikasi
Kingdom           : Plantae
Subkingdom     : Tracheobionta
Super Divisi      : Spermatophyta
Divisi                 : Magnoliophyta
kelas                 : Liliopsida
Sub Kelas         : Liliidae
Ordo                 : Orchidales
Famili                : Orchidaceae
Genus               : Apendicula
Spesies             : Apendicula elegans Rchb. f
                         
b.    Bunga
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi ciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun, Bunganya simetri bilateral. Helaian kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam lidah yang melingdungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik.




3.1.2 Kamboja putih (Plumeria alba)

a.   Klasifikasi
Kingdom                        : Plantae
Subkingdom      : Tracheobionta
Super Divisi       : Spermatophyta
Divisi                  : Magnoliophyta
kelas                  : Magnoliopsida
Sub Kelas          : Asteridae
Ordo                  : Gentianales
Famili                 : Apocynaceae
Genus                : Plumeria
Spesies              : Plumeria alba
                         
b.   Bunga
Bunga dalam malai rata berkumpul di ujung ranting, kelopak kecil ,sisi dalam tanpa kelenjar, mahkota berbentuk corong, sisi dalam berembut, sisi luar kemerahan atau putih, sisi dalam agak kuning, putih, atau merah, berbau harum. Tangkai putik pendek, tumpul, lebar, bakal buah satu atau dua, saling berjauhan, berbentuk tabung gepeng memanjang, panjang 18-20 cm, lebar 1-2 cm.









3.1.3 Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L)

a.    Klasifikasi
Kingdom             : Plantae
Subkingdom       : Tracheobionta
Super Divisi        : Spermatophyta
Divisi                  : Magnoliophyta
kelas                   : Magnoliopsida
Sub Kelas           : Dilleniidae
Ordo                   : Malvales
Famili                 : Malvaceae
Genus                : Hibiscus
Spesies              : Hibiscus rosa-sinensis L

b.      Bunga
Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.












3.1.4 Pepaya (Carica papaya L)

a.    Klasifikasi
Kingdom                        : Plantae
Subkingdom      : Tracheobionta
Super Divisi       : Spermatophyta
Divisi                  : Magnoliophyta
kelas                  : Magnoliopsida
Sub Kelas          : dilleniidae
Ordo                  : Violales
Famili                 : Caricaaceae
Genus                : Carica
Spesies              : Carica papaya L

b.    Bunga
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.  Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci.




3.1.5 Putri malu (Mimosa pudica)

a.    Klasifikasi
Kingdom                        : Plantae
Subkingdom      : Tracheobionta
Super Divisi       : Spermatophyta
Divisi                  : Magnoliophyta
kelas                  : Magnoliopsida
Sub Kelas          : Rosidae
Ordo                  : Fabales
Famili                 : Fabaceae
Genus                : Mimosa
Spesies              : Mimosa pudica

b.    Bunga
Putri malu juga memiliki bunga majemuk yang bunga majemuknya berbentuk bongkol yaitu bunga ini memiliki bentuk seperti cawan tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai daunnya biasanya membengkak, sehingga bentuknya menyerupai bola. Bunga majemuk ini memiliki tipe bunga tak berbatas karena tidak memiliki bunga penutup. Dan bagian-bagian dari bunga sikejut yang dapat dilihat adalah ibu tangkai bunga, tangkai bunga yang pendek yang ujungnya membengkak dan tangkai bunga yang ujung bunganya tidsak membengkak.








IV.KESIMPULAN DAN SARAN

4.1  Kesimpulan
Alat perkembanganbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa-peristiwa yang disebut: persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan nagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Dapatlah dimengerti sekarang, bahwa bunga merupakan suatu bagian tumbuhan yang amat penting.

Sifat-sifat menarik bunga
            Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah:
a.   Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya
b.   Warnanya
c.   Baunya
d.   Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain

4.2 Saran
Sebelum diadakan praktek, sebaiknya diawali dengan pembahasan agar dalam praktikum nanti bisa lebih lebih mudah dalam mengidentifikasi suatu tanaman suatu tanaman.






DAFTAR PUSTAKA
Newer Oldest

Related Posts

Subscribe Our Newsletter