I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan karena perusahaan
merupakan pintu terdepan untuk mengambilkan dana kembali ke perusahaan,
kelancaran masuknya kembali dana dari hasil operasi dari hasil perusahaan
sangat ditentukan oleh bidang pemasaran.
Demikian pula pencapaian keuntungan perusahaan sangat ditentukan pada
kemampuan perusahaan dalam memasarkan produk perusahaan dengan harga yang
menguntungkan. (Anonim 2010)
Setiap perusahaan dalam memasarkan
produk yang dihasilkan menjalankan strategi pemasaran, sehingga dapat mencapai
sasaran yang diharapkan. Strategi
pemasaran dapat dikatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau
usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan lingkungan yang
selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi dalam menetapkan strategi pemasaran yang
akan dijalankan, suatu perusahaan agar terlebih dahulu melihat situasi dan
kondisi pasar serta menilai posisinya dalam pasar. Dengan mengetahui tersebut dapat dirumuskan
tujuan dan sasaran yang akan dicapai dibidang pemasaran. (anonim 2010)
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan saling menciptakan sebuah penawaran dan saling bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain. Dalam proses ini kedua belah pihak
saling diuntungkan karena terjadi sebuah kesepakatan. Penawaran yang
ditawarkan bisa beraneka ragam diantaranya sandang, pangan, papan, ataupun
kebutuhan tambahan yang lainnya. (anonim 2010)
Manajemen pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan pelaksanaan
dari suatu perwujudan, seperti pemberian harga, promosi, dan distribusi dari
barang-barang maupun jasa. yang dimana
manajemen pemasaran mempunyai tugas yaitu mempengaruhi tingkat harga, waktu dan komposisi permintaan
didalam pemasaran. (anonim 2010)
1.2 Tujuan Praktek Lapang
Adapun
tujuan diadakannya peraktek lapang ini yaitu sebagai berikut:
a.
Untuk menganalisis efisiensi pemasaran yang ada di
desa Bonto maccini, kec. Sinoa, kab. Bantaeng,
b.
Untuk menganalisis saluran pemasaran di desa Bonto
maccini, kec. Sinoa, kab. Bantaeng,
c.
Untuk menganalisis margin pemasaran di desa Bonto
maccini, kec. Sinoa, kab. Bantaeng, dan
d. Untuk
menganalisis efisiensi pemasaran di desa Bonto maccini, kec. Sinoa, kab.
Bantaeng.
1.3 Kegunaan Praktek Lapang
Kegunaan
praktek lapang ini yaitu :
a.
Manambah wawasan dan pengetahuan, terutama mengenai
desa Bonto maccini, kec. Sinoa, kab. Bantaeng
b.
Agar dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat
desa Bonto maccini, kec. Sinoa, kab. Bantaeng. Dalam peroses pengambilan data
c. Agar tidak
ada keragu-raguan dan manipulasi data dalam pengambilan data dan informasi di
desa Bonto maccini, kec. Sinoa, kab. Bantaeng
II. TINJAUAN
TEORITIS
2.1
Pasar dan Pemasaran
Pasar adalah hasil
dan kegiatan atau proses yang dinamakan pemasaran. Jadi dengan kata lain
pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubungannya dengan pasar. Dalam arti
sempit pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan menyalurkan atau
mendistribusikan barang/jasa kepada konsumen. Pengertian pemasaran dalam arti
luas salah satunya adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Philip Kotler
sebagai berikut: Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
penawarkan produk yang bernilai satu sama lain. (Anonim. 2010)
Manajemen
pemasaran berasal dan dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Pengertian
manajemen pemasaran tersebut merupakan pengertian gabungan dan dua pengertian
kata tersebut. lstilah manajemen secara sederhana sering diartikan sebagai
pengelolaan, pengaturan, pembinaan, penataaan, dan istilah-istilah lainnya.
Pengertian manajemen secara luas (definisi) sangat banyak sekali, tetapi dan
definisi-definisi yang ada tersebut secara garis besar memiliki unsur-unsur
yang hampir sama. Manajemen secara secara umum diartikan sebagai suatu proses
yang di dalamnya secara garis besar tercakup fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penggerakkan, pengawasan, dan pengevaluasiaan. Atau secara sederhana
fungsi-fungsi tersebut dikatagorikan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan. (Anonim 2011)
Salah satu
pengertian manajemen pemasaran adalah seperti yang dikemukakan oleh Philip
Kotler yang mengutip definisi yang digunakan oleh Persatuan Pemasaran Amerika
sebagai berikut: Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
dan perwujudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dan barang-barang,
jasa, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang
memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. (Anonim 2011)
2.2 Saluran Pemasaran
Walter
(1977) dalam Basuswastha (1981) mengatakan bahwa saluranpemasaran adalah
sekelompok pedagang dan agen yang mengkombinasikan antarapemindahan fisik dan
nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagipasar tertentu.Menurut
Soetrisno (2003), saluran pemasaran dapat berbentuk sederhana dandapat pula
rumit sekali. Hal tersebut tergantung pada macam komoditi lembagapemasaran dan
sistem pasar. Sistem pasar yang monopoli memiliki saluranpemasaran yang relatif
sederhana dibanding sistem pasar yang lain. Barang yanglebih cepat ke tangan
konsumen biasanya mempunyai saluran pemasaran yang relative sederhana. (anonim
2011)
Beberapa saluran pemasaran barang konsumsi dengan
panjang yang berbeda :
·
Saluran
nol tingkat (saluran pemasaran langsung), terdiri dari suatu perusahaan
manufaktur yang menjual langsung ke pelanggan akhir.
·
Saluran
satu tingkat, berisi satu perantara penjualan seperti pengecer.
·
Saluran
dua tingkat, berisi tiga perantara, misalnya dalam industri pengemasan daging,
pedagang besar menjual ke pemborong yang akan menjualnya ke beberapa pengecer
kecil
2.3 Margin Pemasaran
Margin pemasaran atau margin
tataniaga menunjukkan selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran. Margin
tataniaga adalah perubahan antara harga petani dan harga eceran (retail. Margin
tataniaga hanya merepresentasikan perbedaan harga yang dibayarkan konsumen
dengan harga yang diterima petani, tetapi tidak menunjukkan jumlah quantitas
produk yang dipasarkan. Margin tataniaga merupakan penjumlahan antara biaya
tataniaga dan margin keuntungan.
Nilai margin pemasaran adalah perbedaan harga di kedua tingkat sistim pemasaran dikalikan dengan quantitas produk yang dipasarkan. Cara perhitungan ini sama dengan konsep nilai tambah (value added). Pengertian ekonomi nilai margin pemasaran adalah harga dari sekumpulan jasa pemasaran/tataniaga yang merupakan hasil dari interaksi antara permintaan dan penawaran produk–produk tersebut. Oleh karena itu nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan marketing charges (Dahl, 1977).
Nilai margin pemasaran adalah perbedaan harga di kedua tingkat sistim pemasaran dikalikan dengan quantitas produk yang dipasarkan. Cara perhitungan ini sama dengan konsep nilai tambah (value added). Pengertian ekonomi nilai margin pemasaran adalah harga dari sekumpulan jasa pemasaran/tataniaga yang merupakan hasil dari interaksi antara permintaan dan penawaran produk–produk tersebut. Oleh karena itu nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan marketing charges (Dahl, 1977).
Biaya pemasaran terkait dengan
tingkat pengembalian dari faktor produksi, sementara marketing charges
berkaitan dengan berapa yang diterima oleh pengolah, pengumpul dan lembaga
tataniaga. Margin tataniaga terdiri dari tiga jenis yaitu absolut, persentase
dan kombinasi. Margin pemasaran absolut dan persentase dapat menurun, konstan
dan meningkat dengan bertambahnya quantitas yang dipasarkan. Hubungan antara
elastisitas permintaan di tingkat rantai tataniaga yang berbeda memberikan
beberapa kegunaan analisis. Hubungan bergantung pada perilaku dari margin
pemasaran. (anonim
2011)
2.4 Efisiensi Pemasaran
Yang dimaksud dengan efisiensi pemasaran adalah seberapa
besar pengorbanan yang harus dikeluarkan dalam kegiatan pemasaran menunjang
hasil yang bisa didapatkan dari kegiatan pemasaran tersebut. Efisiensi pemasaran dapat dicari dengan
menghitung rasio “keluaran-masukan” dalam kegiatan pemasaran yang
dilakukan. Semakin tinggi nilai
rasio keluaran-masukan, maka pemasaran yang dilakukan semakin efisien. Umumnya
efisiensi dapat dicapai dengan salah satu di antara empat cara berikut :
·
Keluaran tetap konstan, masukan mengecil
·
Keluaran
meningkat, masukan konstan
·
Keluaran
meningkat dalam kadar yang lebih tinggi dari peningkatan masukan
·
Keluaran
menurun dalam kadar yang lebih rendah dari penurunan masukan
III. METODE PRAKTEK LAPANG
3.1 Waktu dan Lokasi
Praktek
Lokasi praktek lapang bertempat di Desa Bontomaccini,
Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan pada
hari Sabtu, 8 Desember 2012.
3.2 Metode
Pelaksanaan Praktek Lapang
Adapun metode yang digunakan dalam peroses
pelaksanaan peraktek lapang yaitu dangan cara mengunjungi langsung lokasi
peraktek dan berbaur langsung dengan masyarakat.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode
pengumpulan data yaitu dengan mendatangi langsung rumah-rumah masyarakat dan
menanyakan langsung apa-apa saja yang menjadi pokok permasalahan.
3.4 Metode
Analisis Data
Data
wawancara yang diperoleh langsung dari Masyarakat yang dianalisis secara deskriktif
untuk menggambarkan kondisi petani dan kegiatan penyuluhan pertanian yang
pernah diikuti serta masalah-masalah yang pernah dihadapi oleh petani.
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK
LAPANG
4.1 Keadaan Penduduk
Berdasarkan
apa yang kami dapatkan di desa Bonto maccini, kec. Sinoa, kab. Bantaeng, dengan
jumlah penduduk 1376, Menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat bercocok
tanam, hal ini di karenakan oleh pola pikir masyarakat yang lebih mudah
menerima partanian sebagai kegiatan sehari-hari mereka, dan adapun yang
berpendapat bahwa kami sudah menjadi petani sejak turun-temurun sehingga kami
enggan untuk melepasnya.
4.2 Keadaan Saran dan
Prasarana
Keadaan
Sarana dan Perasarana di desa Bonto maccini, kec. Sinoa, kab. Bantaeng, bisa
dikatakan cukup memadai. haya saja terkandala oleh sumber informasi sehingga
keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang keadaan diluar sana. Sehingga
inilah yang menjadi peroses penghambat laju pertumbuhan ekonami masnyarakat.
Namun masyarakat sekitar enggan berkomentar masalah ini, entah kenapa hal ini
terjadi. Bisa saja ini terjadi dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai teklologi modern yang berkembang di masa kini.
V. HASIL
DAN PEMBAHASAN
5.1
Identitas Responden
5.1.1Pedagang Pengumpul
Nama
Umur
Pekerjaan
Pokok
Pekerjaan
Sampingan
Pengalaman
Ber UT
Tanggungan
Keluarga
Status
Kepemilikan Lahan
Tingkat
Pendidikan
|
:
:
:
:
:
:
:
:
|
Rahman
36
Petani
Buruh bangunan
25 tahun
3 orang
Milik sendiri
SD
|
Tabel 1: Susunan Anggota Keluarga Pedagang
Pengumpul
NO
|
NAMA
|
STATUS
|
UMUR
|
J. KELAMIN
|
PENDIDIKAN
|
H. RES
|
1
|
Rahman
|
Kepala Keluarga
|
36
|
Laki-laki
|
SD
|
|
2
|
Hawati
|
Istri
|
35
|
Wanita
|
SMA
|
|
3
|
Kasma
|
Anak 1
|
11
|
Wanita
|
SD
|
|
4
|
Erni
|
Anak 2
|
16
|
Wanita
|
SMA
|
Data
primer setelah diolah. 2012
5.1.2 Pedagang Petani
Nama
Umur
Pekerjaan
Pokok
Pekerjaan
Sampingan
Pengalaman
Ber UT
Tanggungan
Keluarga
Status
Kepemilikan Lahan
Tingkat
Pendidikan
|
:
:
:
:
:
:
:
:
|
H. Zakaria
42
Petani
Peternak ayam
20 tahun
3 orang
Milik sendiri
SMA
|
Tabel 2 : Susunan anggota keluarga petani
NO
|
NAMA
|
STATUS
|
UMUR
|
J. KELAMIN
|
PENDIDIKAN
|
H. RES
|
1
|
HJ. Nurm
|
Istri
|
39
|
Wanita
|
SMA
|
|
2
|
Muammar
|
Anak
|
14
|
Pria
|
SMP
|
|
3
|
Kasma
|
Anak
|
7
|
Wanita
|
SD
|
Data
primer setelah diolah. 2012
5.2 Analisis Saluran
Pemasaran
Saluran pemasaran di Desa Bonto
Maccini, Kec. Sinoa, Kab. Bantaeng, yaitu masyarakat yang setelah panen pedi, jagung, cengkeh, dan
kakao ada pedangan pengumpul yang biasanya membawa ke kota hasil pertanian
masyarakat untuk di jual. Ada juga masyarakat yang membawa hasil pertanian
sendiri ke kota atau ke pedagang besar yang ada di kota.
5.3 Analisis Margin
Pemasaran
Di Desa
Bontomaccini petani dan pedagang pengumpul memilik kegiatan dan peranan penting
terhadap pemasaran di Desa Bontomaccini. Petani dan pedagang pengumpul memiliki
hak menentukan harga jual barang tergantung biaya yang dikeluarkan
masing-masing lembaga pemasaran. Adapun harga jual barang masing-masing lembaga pemasaran :
Tabel 3 : Harga produk
setiap lembaga pemasaran
NO
|
LEMBAGA PEMASARAN
|
HARGA
|
1
2
3
|
Petani
Pedagang
Pengumpul
Pedagang
Besar
|
50000
60000
70000
|
Analisis
margin Pemasaran
MP = Pr-
Pf
Dimana
MP = Margin Pemasaran
Pr =
Harga di tingkat konsumen
Pf = Harga di tingkat Petani
|
Mp = Pr –Pf
70000
– 50000
=
20000
Mp = 20000
Jadi margin pemasarannya
adalah 20000
5.4 Analisis Efisien
Pemasaran
Adapun efisiensi pemasaran yang ada pada di Desa
Bontonmaccini yaitu :

Nilai Produk Yang Di Pasarkan

50000
EP = 20
Jadi efisiensi pemasaran yang ada
pada Desa Bontomaccini Kec. Sino Kab. Bantaeng yaitu 20.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pasar
adalah hasil dan kegiatan atau proses yang dinamakan pemasaran. Jadi dengan
kata lain pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubungannya dengan pasar.
Dalam arti sempit pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan menyalurkan atau
mendistribusikan barang/jasa kepada konsumen. Manajemen pemasaran berasal dan
dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Pengertian manajemen pemasaran tersebut
merupakan pengertian gabungan dan dua pengertian kata tersebut. lstilah
manajemen secara sederhana sering diartikan sebagai pengelolaan, pengaturan,
pembinaan, penataaan, dan istilah-istilah lainnya.
6.2 Saran-saran
Semoga pemerintah bisa mengembangkan lagi sektor
pertanian di Indonesia agar tidak ketinggalan dengan negara yang lain dan
semoga pemerintah memberikan perhatian lebih kepada petani.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2010. http://www.sinartani.com/nasional/materi-manajemen-pemasaran-2010
1294028275.html. Diakses Pada Tanggal 9 Januari 2013.
Anonym.
2011. Saluran Pemasaran. http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2224662-saluran-pemasaran/ Diakses Pada Tanggal 9 Januari 2013.
Anonym. 2011. Proses Pemasaran. http://adji14.wordpress.com/2010/03/18/peroses-pemasaran-di-suatu-daerah.com. Diakses
Pada Tanggal 9 Januari 2013.